......... Selamat Tahun Baru 2013, Semoga Kita Semakin Sukses .........

Senin, 31 Desember 2012

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan Panen Raya Padi di Desa Bango Demak

 

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan Panen Raya Padi di Desa Bango Demak


Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan menyanjung para pelajar SMK di Kabupaten Demak karena telah berhasil memberikan andil yang cukup besar terhadap kemajuan sektor pertanian. Andil dimaksud berupa penciptaan peralatan mesin pertanian (alsintan), seperti alat perontok padi, jagung dan kacang hijau. Berkat mesin tersebut, tentu saja para petani bisa mengalami peningkatan kesejahteraan.
 
“Merontokkan padi dengan cara konvensional, potensi kehilangan gabah tentu akan lebih besar dibanding jika kita menggunakan mesin. Selain itu juga cukup memakan waktu dan tidak efisien tenaga maupun biaya. Makanya saya benar-benar memuji para pelajar SMK Demak yang telah mampu menghasilkan karya berupa alat perontok padi, jagung dan kacang hijau,” kata Dahlan di sela melakukan panen raya padi di Desa Bango Kecamatan Demak Kota, baru-baru ini. 
 
Mesin yang dimaksud Dahlan Iskan itu sendiri memang sengaja dipamerkan pada acara panen raya. Mesin tersebut menggunakan tenaga diesel, dirancang memilki berbagai fungsi. Selain bisa digunakan untuk merontokkan padi, jagung maupun kacang hijau, mesin itu juga dapat mencacah jerami. Jerami padi maupun kacang hijau cacahan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.  
 
Menurut Dahlan, tepat kiranya pelajar SMK di Kabupaten Demak lebih memilih untuk menciptakan mesin-mesin pertanian. Alasannya, sejauh ini Kabupaten Demak memang tercatat sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional. Mayoritas penduduknya juga bermata pencaharian sebagai petani.
 
Dalam acara panen raya itupun Dahlan berkesempatan mencoba mesin perontok padi produk dalam negeri. Menteri yang berpenampilan ala cowboy tersebut menjalankan mesin perontok padi di sawah milik warga setempat.
 
“Jangan dikira sebelumnya saya sudah latihan lho. Ini benar-benar dadakan. Ternyata mesin ini bagus, juga mudah dioperasikan,”  katanya.

Dahlan menyampaikan, mesin buatan anak bangsa ternyata mampu bersaing dengan produk impor. Bahkan lebih efisien karena memiliki fungsi ganda, yakni bisa digunakan sebagai alat bajak juga untuk memanen padi.

“Beberapa waktu lalu saya juga diundang mengikuti kegiatan panen raya di Bantul. Saya sempat mencoba mesin perontok padi buatan luar negeri. Ternyata, justru tidak sebagus mesin ini. Selain terlalu besar dan mahal, juga hanya memiliki fungsi panen. Untuk mengangkutnya ke sawah, petani harus menggunakan truk sehingga diperlukan pula biaya tambahan,” papar Dahlan.

Dijelaskan pula, mesin buatan anak bangsa seharga Rp 50 juta per unit terkategori murah mengingat manfaatnya yang cukup besar. Dengan menggunakan alat itu, potensi kehilangan hasil panen yang dialami petani tak akan mencapai dua persen. Padahal jika menggunakan cara-cara konvensional, petani berpotensi kehilangan hasil panen mencapai 20 persen.  *(Humas Demak-NDR) 

Sumber : http://www.jatengprov.go.id/?document_srl=28057

Tidak ada komentar:

Posting Komentar