......... Selamat Tahun Baru 2013, Semoga Kita Semakin Sukses .........

Minggu, 30 Desember 2012

Dahlan Iskan 'Belanja' Semangat ke China

Dahlan Iskan 'Belanja' Semangat ke China

Nurseffi Dwi Wahyuni - detikfinance 
 
 
 
Shanghai - Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan mengaku semangat yang ada di dalam dirinya terkadang bisa luntur, ketika ia terus menerus mendapat kritikan pedas dari masyarakat soal sepak terjangnya sebagai orang nomor satu di PT PLN (Persero). Namun, menurutnya, semangat itu akan segera bangkit setelah ia 'berbelanja' di China. Kok bisa?

Ya, Dahlan mengaku negeri China menjadi tempat yang paling pas bagi dia untuk 'berbelanja' semangat. Dahlan mengaku negeri tersebut sangat layak untuk dicontoh sehingga bisa memberi inspirasi semangat baru baginya.

Pendiri grup Jawa Pos ini membeli semangat agar dirinya terus terpacu untuk melaksanakan amanat yang sudah diberikan kepadanya dengan baik.

"Di Indonesia saya dikritik sana sini, kebentur sana sini, kadang ngedrop juga. Tapi sampai sini saya jadi semangat lagi. Makanya saya setiap ke sini, saya belanja semangat," kata Dahlan saat berbincang dengan detikFinance, di Shanghai, China, Minggu malam (15/8/2010).

Menurut Dahlan, China  memang merupakan negeri yang layak dicontoh oleh Indonesia.  Apalagi saat ini, pasokan listrik yang ada di China mencapai sekitar 950.000  megawat  (MW), sedangkan Indonesia baru memiliki pembangkit dengan total kapasitas sebesar  28.000 MW.

"Makanya setelah saya bertemu dengan para pimpinan perusahaan listrik di sini. Saya jadi semakin terpacu untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa mengejar ketertinggalan kita," jelasnya.

Dahlan menyatakan, pengetahuannya soal listrik sebenarnya memang diperolehnya dari negeri tirai bambu itu. Beberapa tahun lalu, Dahlan pernah bolak-balik Indonesia-China selama dua tahun, hanya untuk mempelajari sistem listrik di China. Ilmu yang didapatkannya tersebut, digunakannya sebagai modal untuk membangun sebuah pembangkit di Surabaya.

"Pembangkit itu dipakai untuk pabrik kertas saya di sana.  Kenapa saya pilih membangun pembangkit? Ya karena waktu itu, dalam sebulan saya harus bayar listrik Rp 12 miliar. Lagipula setiap Sabtu atau Minggu listriknya sering mati sebentar. Begitu mati kan mesin ikut-ikutan mati dan untuk hidupkan kembali butuh waktu enam jam," paparnya.

Selain belajar soal sistem kelistrikan di China, ia juga belajar mandarin di China. Meski baru belajar mandarin pada usia 53 tahun,  namun dalam beberapa bulan Dahlan sudah mahir berbahasa Mandarin.

Dirinya juga tidak menyangka bahwa dua ilmu yang dipelajarinya di China beberapa tahun silam justru menjadi modalnya dalam memimpin PLN. Kepiawaiannya berbahasa mandarin tersebut sangat membantunya saat ia terpilih jadi Dirut PLN karena banyak sekali investor asal China yang ikut dalam proyek percepatan 10.000 MW tahap I.

Hal ini teruji dalam pertemuannya dengan pimpinan sejumlah perusahaan listrik asal China seperti Guo Dien Power Group, Hwa Dien Power Group, Gezhouba Power Group dan China Huadian, Dahlan menggunakan bahasa tersebut untuk berkomunikasi dengan mereka.

Dahlan memang memiliki kedekatan tersendiri dengan China. Selain tempat belajar, China juga sudah menjadi rumah kedua dari pria yang pernah melakukan transplantasi hati di Tianjin, China pada 6 Agustus 2007.


(epi/qom) 
 
Sumber : http://finance.detik.com/read/2010/08/16/070232/1420908/68/dahlan-iskan-belanja-semangat-ke-china?
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar